Apa saja 12 bulan dalam kalender Islam?
Kalender Hijriah (Kalender Islam), juga dikenal sebagai Kalender Lunar, adalah sistem kalender terpenting dalam budaya Islam, berdasarkan fase-fase bulan dan merupakan kalender lunar murni. Tahun awalnya adalah tahun 622 M, yaitu tahun ketika Nabi Muhammad ο·Ί hijrah dari Mekah ke Madinah. Oleh karena itu, tahun kalender Islam ditandai dengan "AH" (Latin: Anno Hegirae, yang berarti "Tahun Hijrah").

Bulan Kedua β Safar
Muharram memiliki arti "suci" dan memiliki status khusus sebagai salah satu bulan suci di mana peperangan dilarang. Hari ke-10, yang dikenal sebagai Asyura, memiliki makna khusus: Muslim Sunni memperingati penyelamatan Nabi Musa dari Firaun, sementara Muslim Syiah merayakannya sebagai hari berkabung atas kesyahidan Imam Husain di Pertempuran Karbala.
Bulan Ketiga β Rabiul Awal
Safar, yang berarti "kosong", mendapat namanya pada masa pra-Islam ketika orang-orang meninggalkan rumah mereka untuk berperang. Islam kemudian menghapuskan takhayul tentang bulan ini sebagai bulan sial. Meskipun tidak ada ketaatan keagamaan tertentu yang ditentukan, beberapa adat istiadat tradisional tetap bertahan dalam berbagai budaya.
Bulan Keempat β Rabiul Akhir
Dinamakan "mata air pertama" dalam tradisi Arab kuno, meskipun tidak berhubungan dengan perubahan musim. Bulan ini menandai peringatan Maulid Nabi Muhammad ο·Ί, yang dirayakan pada tanggal yang berbeda oleh komunitas Sunni (tanggal 12) dan Syiah (tanggal 17).
Bulan Kelima β Jumadil Awal
Dikenal sebagai "musim semi kedua", melanjutkan tradisi penamaan bulan sebelumnya. Bulan ini tidak memiliki kewajiban atau perayaan keagamaan khusus.
Bulan Keenam β Jumadil Akhir
Bulan kering pertama, secara historis dikaitkan dengan kekeringan pasca musim dingin. Tidak ada kewajiban keagamaan khusus yang diwajibkan pada bulan ini.
Bulan Ketujuh β Rajab
Ditetapkan sebagai "bulan kering kedua", sejajar dengan bulan sebelumnya. Ibadah rutin tetap berjalan tanpa adat keagamaan tertentu.
Bulan Kedelapan β Sya'ban
Bulan suci yang berarti "penghormatan". Terkenal karena pelaksanaan umrah opsional dan peringatan Israβ Miβraj Nabi Muhammad ο·Ί pada tanggal 27, yang menandai perjalanan ajaib beliau.
Bulan Kesembilan β Ramadan
Dinamakan berdasarkan pola "penyebaran" suku kuno. Menampilkan malam Nisfu Sya'ban (tanggal 15) yang penting, saat umat Islam melaksanakan doa khusus dan persiapan menyambut bulan Ramadan.
Bulan Kesepuluh β Syawal
Ramadan merupakan bulan paling suci dalam kalender Islam, namanya berasal dari "panas yang menyengat", melambangkan ujian fisik dan spiritual yang berat dari puasa. Selama masa yang diberkahi ini, umat Islam berpuasa dari makanan dan minuman di siang hari serta meningkatkan ketaatan melalui sholat dan membaca Al-Qurβan. Sepuluh malam terakhir mempunyai arti penting khusus, dengan Lailatul Qadar yang menandai peringatan diturunkannya wahyu pertama Al-Qurβan. Bulan ini mencapai puncaknya dengan perayaan Idulfitri yang penuh suka cita, saat umat Islam berbagi bingkisan dan memberikan dukungan amal kepada mereka yang membutuhkan.
Bulan Kesebelas β Dzulqaβdah
Syawal, yang berarti "mengangkat", mengikuti Ramadan dengan makna spiritual yang berkelanjutan. Setelah perayaan Idulfitri, banyak umat Islam menjalankan puasa sunah selama enam hari tambahan, untuk menyempurnakan ibadah tahunan mereka dan menjaga momentum spiritual Ramadan.
Bulan Kedua Belas β Dzulhijjah
Dzulhijjah, "bulan haji", merupakan salah satu periode paling penting dalam setahun dan memiliki status suci. Selama waktu ini, umat Islam melaksanakan ibadah haji tahunan mulai hari ke-8 hingga hari ke-13. Hari ke-10 membawa perayaan Iduladha, untuk mengenang tindakan pengabdian terakhir Nabi Ibrahim. Perayaan ini mencakup penyembelihan hewan kurban dan penyaluran amal.
Kalender Islam menetapkan empat bulan suci: Muharram, Rajab, Dzulqaβdah, dan Dzulhijjah. Bulan-bulan ini menjamin kondisi yang aman untuk praktik keagamaan dan perdagangan. Karena kalender ini murni berdasarkan kalender lunar, tanggal-tanggal Islam bergeser sekitar 11 hari lebih awal setiap tahun dalam kalender Gregorian, dengan tanggal-tanggal yang tepat ditentukan melalui rukyatul hilal.